Dicoding, startup penyedia platform digital yang menjembatani pengembang aplikasi dengan kebutuhan pasar, membuka pendaftaran kelas baru pelatihan pemrograman Android.
Program bertajuk “Menjadi Android Developer Expert” (MADE) ini menawarkan pelatihan membangun aplikasi di atas sistem operasi Android.
Pembelajaran digelar secara online dan menggunakan bahasa Indonesia. Peserta yang ingin menjadi programer Android tak perlu hadir dalam kelas, sehingga bisa diikuti oleh seluruh peminat dari seluruh Indonesia.
Yang spesial dari program ini adalah, kurikulum yang digunakan merupakan modul yang telah diverifikasi langsung oleh Google.
"Kurikulum pemrograman aplikasi Android ini disusun Dicoding selama satu tahun dengan mengikuti checklist yang disyaratkan Google. Modul disusun menyesuaikan tools-tools pemrograman yang populer di Indonesia," ujar CEO Dicoding, Narenda Wicaksono.
Modul “Menjadi Android Developer Expert” bisa disebut sebagai satu-satunya materi pengajaran pembuatan aplikasi Android berbahasa Indonesia yang disetujui Google.
Materi pelatihan mencakup Testing, Debugging, Application, Application UX, Fundamental Application Components, Persistent Data Storage, dan Enhanced System Integration.
Semuanya disajikan dalam 125 modul berbahasa Indonesia, 35 video tutorial, 24 kuis, dan dengan target penyelesaian 90 hari. Selain mendapatkan akses penuh pada materi-materi di atas, peserta juga diberikan buku cetak Menjadi dp bbm Android Developer Expert setebal 670 halaman.
Buku berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Dicoding ini berisi ulasan komprehensif oleh Google Authorized Trainer terhadap tugas-tugas dan prototipe, yang disubmit dalam waktu 90 hari.
Peserta pelatihan MADE akan mendapat sertifikat picodiploma Dicoding bagi yang berhasil lulus dan kesempatan untuk mengikuti ujian sertifikasi internasional dari Google.
Menjawab persoalan
Menurut Narenda, Indonesia saat ini masih kekurangan sumber daya manusia yang siap bekerja dan mampu menguasai teknik pemrograman komputer (coding) yang relevan dengan kebutuhan industri.
Kurikulum Android dan program pelatihan ini menjawab salah satu persoalan utama yang dihadapi sektor ekonomi kreatif digital Indonesia, yaitu kelangkaan sumber daya manusia yang mumpuni.
"Ketersediaan akses terhadap pembelajaran teknologi yang ‘cutting-edge’ dalam bahasa Indonesia dan mudah dipahami masih sangat terbatas. Kurikulum Android dari Dicoding diharapkan bisa menjawab persoalan ini, kata Narenda.
Angkatan pertama pelatihan aplikasi Android ini telah diikuti 2.100 orang peserta. Salah satu lulusan pertama adalah Ian Rachman Dana, pelajar berusia 16 tahun yang duduk di bangku SMK Taruna Bakti Depok.
“Saya sangat bersyukur bisa mengikuti kelas MADE karena selain ilmu dan penjelasannya yang lengkap, pola pemikiran dan logika kita juga menjadi terasah dengan cakupan materi dan tugas-tugas yang diberikan,” kata Ian.
Narenda mengatakan, sejumlah lulusan MADE angkatan pertama yang lulus dengan nilai terbaik sudah diminati beberapa perusahaan dan startup digital di Indonesia.
Tak ada batasan usia atau jenjang akademis tertentu untuk mengikuti pelatihan ini. Namun, agar bisa langsung mengikuti modul-modul yang diajarkan, peserta diharapkan mempunyai pengetahun soal object-oriented programming (OOP) dan bahasa pemrograman Java.
Untuk mengikuti pelatihan aplikasi Android, peserta dikenai biaya sebesar Rp 2 juta. Peserta akan mendapat seluruh akses secara online seluruh materi selama 90 hari dan buku yang akan dikirim ke alamat peserta. Source : Teknojoss.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar